Selasa, 12 Februari 2013
Pelecehan Seksual di Mesir, Parah banget
Liputan6.com, Kairo : Kasus pelecehan seksual yang dialami wanita di jalan-jalan Kairo, Mesir, semakin mengkhawatirkan. Wanita Mesir kerap mendapatkan pelecehan seksual baik dalam bentuk verbal maupun fisik di siang bolong.
Kondisi ini tak berubah dua tahun setelah revolusi, usai jatuhnya rezim Hosni Mubarak. Permusuhan terhadap wanita tetap terjadi dan sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sejumlah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) setempat melaporkan parahnya fenomena pelecehan seksual tersebut.
Pada awal revolusi, Amnesty International melaporkan insiden ketika wanita berdemo di Tahrir Square melawan rezim yang membuat tentara memeriksa demonstran wanita dengan melihat status keperawanan wanita. Ini tentu saja menyebabkan kegemparan di Mesir dan luar negeri.
Dan laporan terbaru Amnesty International menekankan jumlah insiden pelecehan seksual yang dialami kaum wanita di Tahrir Square semakin meningkat. Bahkan beberapa insiden itu diklasifikasikan sebagai perkosaan.
Demonstran lainnya di Tahrir square bahkan mengakui kalau pelecehan seksual ada di tengah-tengah kaum wanita. Menurut Amnesty International, serangan seksual itu memiliki pola yang jelas yang terjadi pada demonstrasi di Tahrir Square.
"Mengerikan, serangan kekerasan terhadap perempuan termasuk pemerkosaan di sekitar Tahrir Square menunjukkan bahwa sekarang penting bagi Presiden Mursi mengambil langkah-langkah drastis untuk mengakhiri budaya impunitas dan diskriminasi berbasis gender, dan untuk semua pemimpin politik harus berbicara," kata Hassiba Hadj Sahraoui, Wakil Direktur untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Amnesty International seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (12/2/2013).
Serangan seksual terhadap perempuan tidak bisa diterima secara terbuka dalam masyarakat konservatif dankarena itulah mengapa solusi termudah untuk masalah ini adalah dengan berpura-pura seperti tidak ada. Namun serangan menjadi terlalu ekstrem untuk diabaikan dan kota menjadi saksi bisu telah terjadinya pelecehan seksual.
Di sisi lain, tren kekerasan seksual telah dibenarkan sejumlah elemen ekstrem dalam masyarakat seperti pengkhotbah Salafi Ahmad Mahmoud Abdullah yang dikenal sebagai "Abu Islam". Ia mengatakan, perempuan yang berdemonstrasi di Tahrir Square merupakan 'tak ada garis merah' karena wanita itu tidak punya malu dan ingin diperkosa. (ya ga gitu juga kali )
Pernyataan itu jelas membahayakan masa depan hak-hak wanita agar bisa hidup berdampingan. Meskipun pengorbanan wanita Mesir dengan berdiri di garis depan revolusi dan melawan pertempuran demi kebebasan rekan senegaranya, kebebasan wanita Mesir sekarang terpinggirkan secara sistematis karena terhambat konstitusi baru yang merongrong hak-hak sipil.
Berikut gambaran nya
Pohon Terbesar Di Bumi
Pohon General Sherman begitulah disebutnya merupakan salah satu dari pohon-pohon paling tinggi di dunia dari jenis Giant Sequoia ini memiliki ketinggian mencapai 85 meter. Umurnya diperkirakan antara 2200 hingga 2700 tahun. Pohon ini diberi nama "Jenderal Sherman", diperkirakan bukan hanya merupakan salah satu yang tertinggi , tapi juga merupakan jenis Sequoia yang terbesar dalam hal volume-nya. Di tahun 2002 pohon ini pernah terukur volumenya yang sebesar 1487 meter kubik.
neeh penampakan nya :
Pohon General Sherman ini berlokasi di Taman Nasional Sequoia di Visalia, California, dinamakan demikian diambil dari nama seorang veteran perang sipil Amerika Jendral William Tecumseh Sherman. James Wolverton seorang Letnan pada kavaleri Indiana ke-9 di bawah pimpinan Sherman menamakan pohon ini dengan nama bos-nya pada tahun 1879. Pohon ini sebenarnya sudah dianugerahi gelar sebagai yang terbesar sejak tahun 1931 dilihat dari faktor volume-nya.
Diukur dari dimensinya, pohon Sherman ini mengindikasikan menjadi semakin besar tiap tahunnya. Diameternya 1,4 meter di atas tanah adalah 7,7 meter, diameter 18 meter di atas tanah adalah 5,3 meter, diameter 55 meter di atas tanah adalah 4,3 meter, dan ketinggian dahan pertama dari atas tanah adalah sekitar 40 meter.
Yang menarik, dahan terbesarnya patah pada tahun 2006. Bentuknya seperti huruf "L" menghunjam dari kira-kira seperempat ketinggian pohon. Dahan ini mempunyai diameter 2 meter dengan panjang 30 meter dan menghancurkan pagar yang dibuat di sekelilingnya. Meski demikian tetap saja pohon ini masih menjadi makhluk hidup terbesar di muka bumi yang masih hidup.
Neeh ada video nya juga
Sumber
Buaya Terbesar di Dunia Mati di Filipina, Warga Menangis
Bunawan - Warga Kota Bunawan di Filipina sedih bukan kepalang. Buaya terbesar di dunia yang bisa dilihat di kota mereka telah mati. Buaya itu adalah daya tarik utama Kota Bunawan, yang mendatangkan turis domestik dan mancanegara.
Dari News Australia, Senin (11/2/2013), buaya bernama Lolong ini meninggal kemarin. Padahal berkat reptil raksasa ini, kota mungil Bunawan di Provinsi Agusan del Sur mulai membuka pintu pariwisata. Turis domestik dan internasional berbondong-bondong melihat buaya sepanjang 6,17 meter dan seberat 1 ton ini.
Ya, buaya ini bahkan lebih besar dari Cassius, buaya terbesar di Australia yang mencapai 5,2 meter. Predikat buaya terbesar di dunia dicanangkan oleh Guinness World Record. Sebelum ditangkap pada 2011, buaya ini pernah melakukan beberapa serangan mematikan.
Sebelumnya, dokter hewan Alex Collantes pergi ke Bunawan untuk melihat buaya seberat 1 ton ini. Saat datang ke taman ekowisata tempat si buaya dikandangkan, reptil raksasa itu telah dalam keadaan terbalik. Reptil itu pun dinyatakan mati beberapa jam kemudian.
Para pakar hewan memperkirakan buaya ini berusia lebih dari 50 tahun. Walikota Bunawan Edwin Cox Elorde menyatakan, akan mencari tahu penyebab kematian buaya ini. Reptil raksasa ini telah menjadi bintang di kota berpenduduk 37 ribu jiwa tersebut.
Collantes mengatakan, ia dan penjaga taman ekowisata telah mencoba mempertahankan hidup si buaya ini. Caranya dengan merendam tubuh buaya tersebut di air hangat, di tengah cuaca yang sangat dingin bulan ini. Cuaca tersebut dinilai berpengaruh terhadap kondisi si reptil.
Namun apa daya, buaya itu pun akhirnya mati. Petugas taman dan warga Kota Bunawan sampai menangis.
"Saya sangat depresi. Saya menyukai buaya itu, dia memberi ketenaran bagi kota kami dan Filipina," kata Elorde dalam perbincangan telepon dengan News Australia.
Pada 2009, seorang anak kecil menjadi korban buaya terbesar di dunia itu. Tak berapa lama kemudian, seorang nelayan pun menghilang. Beberapa kerbau juga diserang buaya ini di area tersebut. Hingga akhirnya, setelah 3 minggu perburuan, si buaya ditangkap pada September 2011.
Waktu itu sekitar 100 orang menarik si buaya dari rawa, dipimpin oleh Elorde. Buaya itu dinamakan "Lolong".
Pemerintah Kota Bunawan lantas membuat taman ekowisata sebagai rumah baru buaya tersebut. Beberapa waktu setelahnya, turis domestik dan mancanegara pun berdatangan. Pintu pariwisata di pedalaman Filipina itu pun mulai terbuka. Warga setempat mendapat keuntungan dari bisnis pariwisata.
Untuk menambah jumlah wisatawan, kata Elorde, pemerintah Filipina berencana membuat jalan raya sepanjang 1,9 km menuju taman ekowisata tersebut. Namun belum jelas kapan rencana tersebut direalisasikan.
Setelah kematian Lolong, Elorde mengatakan ia berencana mengawetkan reptil tersebut agar warga Bunawan masih bisa mengagumi buaya terbesar di dunia.
"Saya ingin mereka bisa melihat buaya yang memecahkan rekor dunia dan membuat kota kami terlihat di peta," kata Elorde.
Berikut PICT dari buaya tersebut
Dari News Australia, Senin (11/2/2013), buaya bernama Lolong ini meninggal kemarin. Padahal berkat reptil raksasa ini, kota mungil Bunawan di Provinsi Agusan del Sur mulai membuka pintu pariwisata. Turis domestik dan internasional berbondong-bondong melihat buaya sepanjang 6,17 meter dan seberat 1 ton ini.
Ya, buaya ini bahkan lebih besar dari Cassius, buaya terbesar di Australia yang mencapai 5,2 meter. Predikat buaya terbesar di dunia dicanangkan oleh Guinness World Record. Sebelum ditangkap pada 2011, buaya ini pernah melakukan beberapa serangan mematikan.
Sebelumnya, dokter hewan Alex Collantes pergi ke Bunawan untuk melihat buaya seberat 1 ton ini. Saat datang ke taman ekowisata tempat si buaya dikandangkan, reptil raksasa itu telah dalam keadaan terbalik. Reptil itu pun dinyatakan mati beberapa jam kemudian.
Para pakar hewan memperkirakan buaya ini berusia lebih dari 50 tahun. Walikota Bunawan Edwin Cox Elorde menyatakan, akan mencari tahu penyebab kematian buaya ini. Reptil raksasa ini telah menjadi bintang di kota berpenduduk 37 ribu jiwa tersebut.
Collantes mengatakan, ia dan penjaga taman ekowisata telah mencoba mempertahankan hidup si buaya ini. Caranya dengan merendam tubuh buaya tersebut di air hangat, di tengah cuaca yang sangat dingin bulan ini. Cuaca tersebut dinilai berpengaruh terhadap kondisi si reptil.
Namun apa daya, buaya itu pun akhirnya mati. Petugas taman dan warga Kota Bunawan sampai menangis.
"Saya sangat depresi. Saya menyukai buaya itu, dia memberi ketenaran bagi kota kami dan Filipina," kata Elorde dalam perbincangan telepon dengan News Australia.
Pada 2009, seorang anak kecil menjadi korban buaya terbesar di dunia itu. Tak berapa lama kemudian, seorang nelayan pun menghilang. Beberapa kerbau juga diserang buaya ini di area tersebut. Hingga akhirnya, setelah 3 minggu perburuan, si buaya ditangkap pada September 2011.
Waktu itu sekitar 100 orang menarik si buaya dari rawa, dipimpin oleh Elorde. Buaya itu dinamakan "Lolong".
Pemerintah Kota Bunawan lantas membuat taman ekowisata sebagai rumah baru buaya tersebut. Beberapa waktu setelahnya, turis domestik dan mancanegara pun berdatangan. Pintu pariwisata di pedalaman Filipina itu pun mulai terbuka. Warga setempat mendapat keuntungan dari bisnis pariwisata.
Untuk menambah jumlah wisatawan, kata Elorde, pemerintah Filipina berencana membuat jalan raya sepanjang 1,9 km menuju taman ekowisata tersebut. Namun belum jelas kapan rencana tersebut direalisasikan.
Setelah kematian Lolong, Elorde mengatakan ia berencana mengawetkan reptil tersebut agar warga Bunawan masih bisa mengagumi buaya terbesar di dunia.
"Saya ingin mereka bisa melihat buaya yang memecahkan rekor dunia dan membuat kota kami terlihat di peta," kata Elorde.
Berikut PICT dari buaya tersebut
Panjang tubuh buaya ini mencapai 6,17 meter (AFP/ News Australia)
Buaya terbesar di dunia yang mati di Filipina (AFP/ News Australia)
Langganan:
Postingan (Atom)