Sabtu, 06 November 2010
katak raksasa pemakan tikus
Jakarta - Katak memakan nyamuk, itu biasa. Di Afrika, katak ternyata suka memakan tikus.
Katak Afrika merupakan jenis katak paling besar di dunia. Dengan permukaan tubuh yang kasar dan licin, katak itu pada umumnya memiliki sifat yang agresif dan temperamen. Karnivora amfibi itu bisa melompat sejauh 12 kaki dan memiliki gigi taring yang juga digunakan untuk berkelahi.
Senior Tropical House Keeper di Kebun Binatang Newquay, Inggris, Dan Garrick yang biasa memberi makan katak itu setiap hari mengatakan, katak Afrika ini adalah jenis katak yang serakah. "Mereka adalah katak predator yang hanya duduk menunggu korbannya," kata Dan.
Cara berburu katak berwarna hijau kuning ini adalah dengan melakukan serangan tiba-tiba pada hewan yang bisa dijangkaunya. Binatang yang menjadi korban itu dipastikan mati lemas karena shock sebelum sampai ke pencernaan. "Jika mangsanya terlalu besar, maka katak itu akan menunggu isi perutnya keluar," kata Dan.
Meskipun terlihat sangat garang, katak ini ternyata juga punya sifat penyanyang. Induk katak itu selalu menjaga telur dan kecebong dari ancaman predator. Jenis katak ini juga menggali kolam khusus untuk memastikan anak-anak mereka tidak kekeringan.
Katak Afrika atau dalam bahasa Latin Adspersus Pyxicephalus adalah binatang pemakan serangga, tikus, burung dan dikenal menjadi kanibalisme untuk mengalahkan katak lainnya.
Satu ekor katak Afrika ini berbobot hingga 2 kilogram dengan panjang mencapai 24 centimeter. Katak ini bisa ditemui di seluruh wilayah Afrika bagian selatan, pusat dan timur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar